Judi togel atau toto gelap memang menjadi salah satu jenis judi yang paling sering dimainkan di Indonesia. Padahal, di Indonesia dan di negara-negara Asia Tenggara lainnya, berbagai jenis permainan judi, termasuk judi togel, baik togel online maupun togel offline, dilarang. Bahkan sudah ada ketentuan hukum mengenai larangan ini. Tak hanya dari ranah hukum saja yang menyatakan ada larangan, ranah sosial juga kompak melarang adanya judi. Kira-kira apa saja sanksi sosial untuk pelaku togel, dan apakah sanksi sosial ini efektif untuk menekan laju peningkatan praktik judi togel di tengah masyarakat?
Gosip: Sanksi Sosial untuk Pelaku Togel
Gosip di sini bukan digosok makin sip ya, melainkan gosip di sini adalah desas-desus tanpa sumber yang jelas. Gosip menjadi salah satu sanksi sosial untuk pelaku togel. Siapa yang senang menjadi bahan gosip orang-orang di sekitar kita. Kita tentu akan merasa kurang nyaman apabila kita sendiri menjadi bahan gosip.
Pelaku togel juga sangat berpotensi menjadi bahan gosip bagi masyarakat. Bagaimana tidak, pelaku togel di mata masyarakat adalah pelaku penyakit masyarakat yang meresahkan. Pelaku togel ini memiliki posisi yang sama dengan pelaku penyakit masyarakat lainnya seperti penyuka sesama jenis, zina, dan lain sebagainya.
Mungkin efek menjadi korban gosip tidak terlalu besar bagi pelaku togel. Akan tetapi apabila sanksi sosial untuk pelaku togel ini terus dikumandangkan, bisa saja dapat berimbas buruk bagi orang-orang terdekat pelaku. Keluarga, misalnya. Keluarga pelaku akan menjadi kurang percaya diri untuk berbaur dengan masyarakat yang akhirnya mereka merasa dikucilkan.
Pengucilan: Sanksi Sosial untuk Pelaku Togel
Sanksi sosial untuk pelaku togel ini jauh lebih berat bila dibandingkan dengan sanksi sosial yang berupa gosip. Jelas sanksi sosial ini pantas diberikan kepada mereka yang telah melanggar norma dan etika yang berlaku di suatu sistem sosial.
Pengucilan sendiri memiliki arti sikap tak peduli yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang akibat melanggar norma sosial suatu masyarakat. Bagi pelaku judi togel, tampaknya sanksi sosial yang kedua ini terbilang cukup efektif.
Akan tetapi efektivitas ini tidak berlaku untuk semua pelaku togel. Pasalnya, banyak pelaku judi togel saat ini kebal terhadap sanksi-sanksi non-hukum. Logikanya begini. Para pelaku judi togel ini saja serasa tak jera dengan hukum pidana yang jelas-jelas merugikannya. Apalagi dengan sanksi sosial yang dampaknya hanya dirasa oleh mereka yang istilahnya ‘baper’ (istilah anak jaman sekarang).
Fakta ini dibuktikan banyaknya mantan pelaku judi togel, baik pemain maupun bandar togel, yang berkali-kali keluar-masuk penjara akibat kasus yang serupa. Seolah mereka tidak pernah jera dengan apa yang telah diperbuat.
Ada beberapa pemerhati sosial menilai bahwa ketidak-jeraan ini dipengaruhi oleh faktor hukuman yang ringan. Mereka juga mempertanyakan keseriusan aparat dalam menekan jumlah kasus judi ini. Nyatanya, praktik judi togel, baik togel online, maupun togel offline, masih tumbuh subur di Indonesia. Kesannya ada pembiaran untuk salah satu jenis penyakit masyarakat ini. Ada kesan juga bahwa kasus togel di Indonesia sulit ‘disentuh’ oleh aparat hukum.
Pergeseran Perilaku Sebabkan Kurang Efektifnya Sanksi Sosial
Fenomena ini adalah bukti bahwa ada pergeseran perilaku individu pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap kultur masyarakat yang berlaku. Meski tidak dialami oleh semua lapisan masyarakat, ada sebagian masyarakat yang demikian.
Bisa saja pergeseran perilaku ini muncul karena adanya sifat egois yang mendominasi. Pada kasus pelaku judi togel, misalnya, mengapa sanksi sosial untuk pelaku togel ini kurang efektif bisa jadi karena yang bersangkutan memiliki egoisme yang terlampau tinggi.
Pelaku menerapkan sikap bodo amat alias acuh tak acuh terhadap dua macam sanksi sosial ini. Yang ia pikirkan hanya satu. Misal, bagaimana caranya agar dia bisa kembali bermain togel; dari mana modal untuk bermain togel; akan pasang angka berapa saja, dll. Perilaku-perilaku ini kemudian dapat mendorong perilaku-perilaku yang lebih agresif lagi seperti perilaku kompulsif yang umum terjadi pada pecandu togel.
Solusi Terbaik – Analisa Akar Permasalahan Perilaku Berjudi Togel
Lantas, apa solusi terbaik untuk permasalahan ketidak-efektifan sanksi sosial untuk pelaku togel? Kiranya jauh lebih bijak untuk mencari akar permasalahan sebelum memberi sanksi sosial kepada para pelaku judi togel.
Caranya adalah kita memposisikan diri kita sebagai pelaku, masyarakat, dan orang terdekat pelaku. Tujuannya apa? Agar kita memiliki insight dari semua sudut pandang yang berbeda. Kita juga perlu bertindak demikian agar kita dapat berpikir lintas emosi dan dimensi.
Awalnya mungkin akan sulit diimplementasikan dan pastinya ada beberapa hal yang akan sulit diterima. Akan tetapi, upaya ini akan sangat membantu kita untuk seminimal mungkin tidak mengurangi hak masing-masing pihak.
Baca juga: Judi Togel: Kenapa masih Marak & Bagaimana Ketentuan Hukumnya