Kinerja Keuangan Perusahaan Negara: Sering Dapat Suntikan Dana

  • Post author:
  • Post category:Business

Kinerja keuangan perusahaan negara (Badan Usaha Milik Negara) tersebut selalu mendapat suntikan dana. Karena, perusahaan ini memang sedikit banyaknya dikelola oleh Pemerintah. Namun, sekarang ini beberapa perusahaan Karya yang bergerak di bidang konstruksi sedang tertekan mulai dari tahun lalu. Apakah dengan keadaan seperti ini, maka perusahaan ini akan selalu mendapatkan suntikan dana terus menerus.

Walaupun dana tersebut memang sangat dibutuhkan untuk membuat perusahaan bangkit, tapi harus sampai kapan hal tersebut terus dilakukan. Pada dasarnya, kinerja keuangan perusahaan negara masih bisa diusahakan lebih mandiri tapi sekarang ini perusahaan Karya mengalami kondisi yang sedang tidak bagus.

Itulah yang menyebabkan semua masalah tersebut terjadi, ditambah lagi banyak sekali tugas dan tanggung jawab yang dilakukan PT Karya terkait rencana infrastruktur Pemerintah. Jadi, apakah salah jika perusahaan ini membutuhkan sokongan dana dari Pemerintah tersebut.

Proyek yang dilakukan oleh perusahaan Karya ini tidak semuanya dari Pemerintah. Oleh karena itu, agar tidak terjadi penyuntikan dana terus menerus maka jika Ada penugasan dari proyek Pemerintah lah yang harus diminta pertanggungjawaban biaya. Sehingga, perusahaan bisa mandiri jika tidak mendapat penugasan.

Karena kondisi sekarang yang serba sulit akibat pandemi, tapi melihat dari kondisi sebelumnya ternyata perusahaan Karya pun sudah mengalami penekanan dalam hal keuangan. Sehingga, memang sudah ada kesulitan yang terjadi pada perusahaan sebelum masa sulit ini muncul. 

Maka masalah itulah yang harus diselesaikan, tapi apakah perusahaan dan pemerintah sendiri dimana akar dari semua permasalahan tersebut, Karena, jika akar permasalahan sudah ditemukan mungkin kerugian pun tidak harus terjadi dan langsung bisa diselesaikan.

Baca juga: Media Promosi Online yang Ampuh Dongkrak UMKM

Kinerja Keuangan Perusahaan Negara Mengalami Penurunan

Abra Tallatov sebagai peneliti INDEF (Institute For Development of Economics and Finance), memperhatikan tertekannya kondisi keuangan dari PT Karya merupakan sebuah anomali. Karena, seperti yang diketahui bahwa beberapa tahun terakhir ini memang banyak sekali pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah melalui PT Karya. Pastinya hal tersebut membutuhkan banyak biaya, sehingga membuat kinerja keuangan perusahaan negara ini menjadi jor-joran.

Apalagi diketahui juga bahwa kondisi sekarang yang sedang mengalami masalah pandemi Covid-19, sehingga membuat Pemerintah sedikit menahan pengeluaran dana untuk pembangunan infrastruktur tersebut. Oleh karena itu, wajar saja jika kinerja keuangan perusahaan negara karya mengalami penurunan dan membutuhkan suntikan dana tersebut. Karena, perusahaan Karya pun juga mengalami kerugian akibat masalah tersebut.

Menurut Abra, ada baiknya untuk berikutnya penugasan dari Pemerintah terhadap PT Karya harus disertakan langsung dengan biaya yang dibutuhkan. Namun, dengan kerugian yang sedang dialami perusahaan Karya seharusnya perusahaan bisa mengatasi sendiri terlebih dulu secara korporasi.

Kinerja keuangan perusahaan negara bisa mengalami kondisi tertekan seperti itu, artinya perusahaan ini masih sedikit kurang profesional dalam menjalankan tugas. Karena, kurangnya manajemen keuangan yang terkontrol mungkin disebabkan harapan yang terlalu besar Dari Pemerintah untuk tetap membantu dana.

Oleh karena itu, diharapkan juga bagi perusahaan Karya untuk bisa lebih tidak bergantung pada  dana Pemerintah agar bisa lebih mandiri dalam menjalani sebuah proyek. Kecuali proyek yang berhubungan langsung dengan Pemerintah. 

Setelah manajemen keuangan berhasil diatur dan keluar dari kerugian, maka setelah itu perusahaan tersebut harus mengatur kinerja keuangannya dengan baik. Dengan begitu, perusahaan BUMN ini tidak perlu sungkan karena harus menerima suntikan dana.