Poipet – Kota Judi Di Kamboja yang Tampak ‘Mati’ Akibat Apocalypse

Siapa sangka, rupanya di Asia Tenggara sendiri ada sebuah kota kecil yang begitu ramai dengan bisnis kasino. Kota yang dimaksud adalah Kota Poipet, yaitu kota judi perbatasan Thailand-Kamboja.

Kota ini termasuk dalam kategori kota kecil namun ramai dan padat oleh penduduk lokal yang memang tinggal di area tersebut dan para turis yang sebagian besar adalah mereka yang berasal dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. 

Berada di kota judi perbatasan Thailand-Kamboja ini ibaratnya sedang wisata ke Las Vegas. Bedanya hanya pada suasana kota yang rasa-rasanya seperti kota yang telah mengalami kiamat. Benar-benar semrawut dan menyisakan para ‘kanibal’. 

Baca Juga : Bandar Judi Togel Kalsel, Fredy, yang Pengangguran Tapi Kaya Raya

Dilansir dari salah satu portal berita terkenal, VICE, Poipet, kota judi perbatasan Thailand-Kamboja ini sebenarnya memberikan kesan kurang menyenangkan.

Untuk masuk ke dalam kota ini, sebenarnya sangat mudah, namun harus melalui banyak calo yang siap menggerogoti isi dompet para turis polos yang di sana. 

Suasana Kota Judi di Kamboja, Poipet

Poipet memang terkenal sebagai kota judi. Di tengah kota, terdapat sebuah kasino yang paling terkenal yang dinamakan Holiday Palace.

Kasino ini memiliki desain bangunan yang modern namun kurang terawat. Desain modern pada kasino ini dapat dilihat dari ide pintu utama kasino yang berupa kaca yang menjulang tinggi. 

Suasana kota Poipet sendiri juga sebenarnya kurang nyaman jika dibandingkan dengan kota-kota besar yang ada di Indonesia. Kota ini sangat padat oleh bangunan pemukiman dan bangunan-bangunan pusat bisnis. 

Tingkat polusinya juga parah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang lalu-lalang di tengah kota. Tata kotanya juga lumayan berantakan.

Kota ini berselimut debu merah dan asap kendaraan dan juga asap rokok. Kondisi ini bahkan tetap masih terasa meski kalian sedang berada di dalam lobi hotel. 

Para turis yang berkunjung ke kota judi perbatasan Thailand-Kamboja ini biasanya lebih memilih jalur laut untuk menghindari para calo yang menumpuk dan menunggu ‘mangsa’ di jalur darat tak jauh dari pintu imigrasi Thailand.

Para calo ini biasanya akan membidik para turis non-Asia Tenggara untuk dijadikan target empuk mereka. Para turis ini nantinya akan dibujuk untuk segera mengurus visa masuk. 

Tiap turis biasanya akan dikenai biaya 1.000 Baht atau setara dengan kira-kira 400.000 rupiah. Padahal, tidak perlu mengeluarkan biaya sebesar itu hanya untuk mengurus visa.

Tanpa bantuan calo, seorang turis dapat mengurus visa seorang diri dengan langsung datang ke kantor imigrasi setempat. Ada begitu banyak cara lain jika kalian ingin menghabiskan uang di kota kecil ini. 

Poipet: ‘Sarang’ Bisnis Judi di Kamboja

Tahukah kalian, Poipet adalah kota kecil namun sangat ramai karena kota ini adalah ‘sarang’ bisnis kasino terbesar di Negara Kamboja.

Jika kalian berada di kota ini, kalian harus jauh lebih waspada karena kota ini sarat akan aksi kriminal. Sama persis seperti film-film ber-genre action dengan latar kasino dan aksi mob-nya. 

Kota judi dan kriminalitas. Sepertinya dua hal ini adalah elemen yang dapat membawa dampak buruk bagi para turis yang datang dengan tujuan untuk bersenang-senang dengan cara berjudi.

Para turis yang berkunjung ke kota ini sebenarnya memiliki banyak opsi tempat untuk berjudi. Ada lebih dari 75 kasino yang tersebar di Negara Kamboja. Dan kebanyakan kasino berlokasi di Kota Poipet. 

Selain Poipet, para turis juga dapat mencoba kasino-kasino lainnya yang berada di lokasi lain seperti Kota Bavet dan Kota O-Smach. Kedua kota ini jaraknya sangat dekat dengan negara-negara tetangga Kamboja seperti Vietnam dan Thailand. 

Baca Juga : Bahaya Judi Online

Thailand dan Vietnam sebenarnya masuk dalam negara yang melarang adanya praktik perjudian; sama dengan negara kita, Indonesia.

Meski begitu, masih banyak praktik perjudian yang diam-diam diselenggarakan oleh warganya yang memang menyukai judi.

Salah satu solusi untuk menyalurkan hobi atau kesukaan berjudinya yaitu dengan menyeberang ke negara tetangga, Kamboja.

Kota judi di Kamboja ini biasanya ramai oleh para turis dari Thailand dan Cina. para turis ini akan rutin berkunjung ke kota ini untuk mencari peruntungan di meja judi.

Ada cukup banyak pilihan permainan judi casino yang paling sering dimainkan oleh sebagian besar turis dari Thailand dan Cina ini. Sebut saja permainan judi poker, roda roulette, dan dingdong. 

Sekedar tambahan informasi, masyarakat Thailand dan Cina terkenal sangat gemar bermain judi. Mirisnya, pemerintah Thailand sangat keras menyuarakan pelarangan judi kepada seluruh masyarakatnya.

Baca Juga : Sejarah Togel di Indonesia dan Asia Tenggara

Pelaku judi di Negeri Gajah Putih ini akan dikenai denda yang tidak sedikit. Bahkan ada juga hukuman penjara yang siap menanti para pelaku judi. 

Sama persis seperti di Indonesia, masyarakat Thailand gemar menyelenggarakan judi ilegal seperti judi sabung ayam dan judi adu kerbau.

Nah, bagi masyarakat Thailand yang hobi berjudi dan berduit, mereka akan lebih memilih menyeberang ke Kamboja, satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang melegalkan judi. 

Judi: Sumber Pendapatan Terbesar Kamboja

Industri judi memang bisnis yang sangat menjanjikan. Menurut Dolphins e-Gaming, pasar perjudian global dipredikasi mencapai $565 Miliar pada 2022. Dan akan terus bertumbuh seiring waktu.

Sementara, bisnis judi di kota judi di Kamboja, ini telah menambah pemasukan negara hingga USD 2 miliar di tahun 2015. Selanjutnya, angka pemasukan dari sektor pajak judi dan bisnis judi tentunya akan terus meningkat secara signifikan.

Hal ini didasari dari kunjungan turis yang juga melonjak tajam di Kamboja. Tentu saja pemasukan dari sektor pajak judi dan bisnis judi lainnya menjadi salah satu suporter stabilnya kondisi perekonomian Negara Kamboja. 

Meski telah mendapat suntikan pendapatan dari bisnis judi, Kamboja masih menjadi salah satu negara miskin di Asia Tenggara. Pendapatan per kapitanya saja masih di bawah pendapatan per kapita rata-rata masyarakat Thailand. 

Dengan image ‘miskin’ ini, tak heran jika Kota Poipet ini dapat digambarkan sebagai kota yang jauh dari kata mewah, tak seperti apa yang kita bayangkan jika kita membayangkan kota-kota judi seperti Las Vegas, Macau, dan lain sebagainya. 

Jika kita berbicara tentang kasino, kota judi di Kamboja ini terkenal sebagai kawasan perhentian truk-truk kontainer besar yang terparkir di sepanjang jalan utama. Kasino-kasino di Kota Poipet ini tak beda jauh dari bangunan-bangunan pusat hiburan di kawasan kumuh. 

Suasana Kasino di Poipet

Sebagian besar kasino di kota judi di Kamboja ini tak lebih dari bangunan kumuh yang penuh dengan asap rokok. Suasana kasino begitu tidak nyaman dan benar-benar tidak terlihat adanya antusiasme dari para pemain judi yang hadir di sana. Ini hanyalah gambaran singkat bagian dalam salah satu kasino terbesar di Kota Poipet.

Sementara itu di bagian luar, ada banyak deretan anak-anak pengemis yang siap menengadahkan tangan mereka kepada siapa saja yang keluar-masuk kasino.

Ada juga banyak pemulung dengan gerobak-gerobaknya yang terparkir di pinggir jalan. Gerobak-gerobak tersebut berisikan sampah dan rongsokan yang benar-benar mengeluarkan bau tak sedap kemana-mana. 

Begitu keluar dari kasino dan menuju ke jalan, kalian akan ‘disambut’ partikel-partikel debu yang sangat lembut namun terasa menyesakkan dada ketika bercampur dengan angin. Jalanan di kota ini masih berupa tanah dan akan berubah menjadi becek jika musim hujan mulai datang. 

Di area pinggir jalan, berjejer banyak tenda yang terbuat dari bahan terpal. Tenda-tenda ini rupanya adalah hunian sekaligus kios atau tempat berjualan milik warga lokal. Pemandangan semacam ini tentu saja akan membuat siapa saja yang berkunjung ke kota judi di Kamboja ini tercengang.

Intinya, suasana di Kota Poipet ini kurang lebih sama dengan kota-kota kecil nan kumuh di film Mad Max yang digambarkan sangat kumuh pasca terjadinya kiamat. 

Dan bagi kalian yang ingin menginap di hotel atau penginapan yang nyaman, jangan berharap kalian akan menemukannya di kota ini. Mengapa?

Karena Poipet tidak memiliki fasilitas hotel atau penginapan sama sekali, kecuali di Holiday Palace yang merangkap sebagai hotel, casino, dan resort.  

Biasanya para pelancong atau turis hanya menghabiskan malam di kota judi di Kamboja ini hanya untuk bermain judi saja. Usai puas berjudi, mereka biasanya akan melanjutkan perjalanan mereka ke beberapa tempat yang lebih nyaman di luar Poipet seperti Siem Reap atau bar khusus untuk backpacker. Kedua tempat favorit para turis tersebut berlokasi di Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja. 

Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa Poipet hanyalah sebuah kota judi di Kamboja.

Benar-benar menjadi kota tujuan utama untuk berjudi, bukan untuk berwisata atau kegiatan lainnya.

Tentu saja untuk keperluan menginap, para turis akan lebih memilih hotel atau penginapan di dua tempat yang sudah disebutkan di atas. 

Holiday Palace

Nah, ngomongin soal hotel yang paling terkenal dan paling besar di kota judi di Kamboja ini, Holiday Palace tentu jawabannya. Hotel kebanggaan masyarakat Poipet ini berada di lokasi yang sangat strategis.

Jika dilihat dari foto-foto di Google, Holiday Palace menjadi satu-satunya hotel yang cukup layak untuk menginap.

Setidaknya hanya untuk satu malam saja. Tak heran jika banyak warganet yang merekomendasikan hotel ini. Bahkan hotel ini pernah mengiklankan diri sendiri sebagai hotel terbaik di kota judi di Kamboja ini.

Bahkan pihak hotel mengklaim bahwa Holiday Palace ini adalah hotel bintang lima.

Namun faktanya lain. Jika dilihat dari kualitas fasilitas dan pelayanan, bisa dibilang Holiday Palace ini masih jauh dari kriteria kategori hotel bintang lima. Biaya sewa kamar yang mahal rupanya tidak menjamin adanya kualitas layanan dan fasilitas yang memadai.

Dan tahukah kalian berapa biaya sewa kamar hotel per malamnya? 3.000 Bath alias setara dengan 1,24 juta rupiah. Tentu saja harga sewa kamar yang mahal ini tak sebanding dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan. 

Di sekitar hotel, ada beberapa pilihan tempat makan yang biasanya direkomendasikan oleh masyarakat lokal. Ada satu warung makan yang sangat ramai. Ada cukup banyak turis juga yang terlihat makan di warung tersebut. 

Jika dilihat dari pilihan menunya, sebenarnya tidak terlalu menggiurkan. Meski begitu, banyak pembeli yang begitu menggemari satu menu yang mungkin menjadi menu terfavorit di warung makan tersebut. Penasaran dengan menu yang dimaksud?

Hanya semangkuk babi rebus yang dicampur dengan kubis dan jenis sayuran lainnya. Hidangan ini biasanya disajikan dengan sepiring nasi panas yang porsinya luar biasa banyak.

Potongan cabe dan saus ikan menjadi bumbu penyedap yang harus ada di setiap meja. 

Poipet: Kota Seribu Kriminal

Menurut salah satu narasumber yang tak lain adalah warga lokal yang berprofesi sebagai supir taksi sekaligus seorang guide. Ia mengatakan bahwa Kota Poipet ini identik sebagai kota dengan tingkat kriminal sangat tinggi. 

Ada begitu banyak kasus kriminal yang tak diketahui solusi hukumnya. Pernah ada kasus seorang backpacker muda asal Inggris.

Si backpacker ini adalah korban penyergapan sekaligus korban pembunuhan. Aksi kriminal ini hanya salah satu dari sekian banyak kasus kriminal yang belum terungkap hingga sekarang. 

Ada juga kasus lainnya yang kerap terjadi di kota judi di Kamboja ini. Misal kasus seorang pemain judi yang ditembak usai keluar dari kasino.

Pemain tersebut kabarnya baru menang judi dengan nominal hadiah kemenangan yang tak sedikit.

Ada juga kasus perkelahian yang melibatkan dua saudara kandung di dalam kasino. Salah satu pelaku perkelahian tersebut tewas akibat pukulan pipa. 

Kota judi di Kamboja ini juga terkenal sebagai sarang sindikat penculik yang kerap beraksi dengan cara menculik pemain judi yang tak kunjung cabut dari kasino meski sudah tak punya uang.

Banyak juga turis yang terlantar akibat tidak mampu membayar hutang kasino. 

Poipet juga terkenal sebagai salah satu pusat human trafficking terburuk di kawasan Asia Tenggara. Tak hanya itu, kota judi di Kamboja ini juga kerap dikaitkan dengan pusat peredaran uang palsu terbesar di Asia Tenggara.

Pada intinya, Poipet adalah kota kecil yang penuh dengan berbagai aksi kriminal. 

Masih dari narasumber yang sama, Kota Poipet menjadi area kekuasaan sejumlah mafia yang kerap menguasai berbagai jenis bisnis kotor. Herannya, para mafia ini sulit sekali ‘tersentuh’ hukum.

Kadang ada sekelompok orang yang masuk ke dalam kasino dan langsung mengambil uang dan chips. Polisi yang berjaga di sekitar kasino tampak tak bisa berbuat apa-apa. 

Grand Diamond City Hotel and Casino

Selain Holiday Palace, ada referensi kasino lainnya di kota judi di Kamboja ini. Kasino tersebut adalah Grand Diamond City Hotel and Casino.

Dari tampilannya, kasino ini jauh lebih besar dan lebih mewah bila dibandingkan dengan kasino sebelumnya. 

Kasino ini tampak seperti gedung dengan bentuk desain seperti pesawat luar angkasa lengkap dengan hiasan lampu emasnya.

Di bagian dalam kasino ini, terlihat ada banyak mesin slot yang ditata berjejer di tepi kedua sisi ruangan. Saat salah satu mesin slot dioperasikan, efek audio yang keluar terdengar norak dan konyol. 

Ada juga fasilitas meja blackjack yang saat itu dipenuhi oleh para pemain judi. Dari sekian banyak pemain yang duduk mengelilingi meja black jack, tak ada satu pun pemain yang tampak antusias dengan permainan judi yang ada di hadapannya. 

Kemudian ada juga meja poker dan meja roda roulette yang suasananya sangat tenang. Benar-benar tidak ada musik, suara bincang-bincang dari para pemain, bahkan teriakan senang atau kecewa akibat menang atau kalah judi. 

Tentunya suasana semacam ini begitu berbeda dengan suasana kasino-kasino di Australia, AS, dan Macau. Kota judi di Kamboja ini benar-benar seperti kota mati dengan pengunjung yang tak ada bedanya dengan zombi-zombi di film bertemakan apocalypse, seolah Poipet telah merenggut segala kesenangan dan keriuhan aktivitas judi. 

Demikian gambaran singkat mengenai suasana kota judi di Kamboja, Poipet. Meski tampak sepi bak tak ada kehidupan dan semua terasa hambar, kasino-kasino di kota ini tetap ramai karena memang menjadi destinasi wisata judi utama, baik untuk penjudi lokal maupun penjudi mancanegara.