Material Aspal Untuk Bahan Perkerasan Jalan

Proses pembangunan jalan biasanya menggunakan berbagai material di dalamnya. Salah satunya adalah aspal. Secara umum, aspal merupakan bahan ramah lingkungan, dan material pendukung geotextile yang memiliki jenis non woven dan geotextile woven, yang digunakan untuk keperluan tertentu. Aspal yang dipergunakan khususnya untuk pekerjaan perkerasan jalan.

Material ini secara spesifik merupakan senyawa kimia hidrokarbon, sulfur, oksigen dan kalor yang terbentuk melalui proses produksi  dan hasil penyulingan minyak bumi. Penggunaan material ini saat ini banyak yang menggunakan campuran sehingga tidak murni dari aspal saja.

Mengenal Karakteristik Material Aspal

Dilihat dari jenisnya, pembangunan dengan aspal dikatakan perkerasan yang bersifat lentur dan elastis. Sedangkan jika menggunakan semen atau beton, dinamakan dengan perkerasan yang kaku.

Hal ini dikarenakan bahan aspal memiliki titik leleh yang stabil namun memiliki titik lebur yang rendah. Dalam hal ini berarti aspal dapat diatur pada suhu tertentu sehingga dapat dilelehkan dengan mudah selama pembuatan jalan.

Pada saat yang sama, aspal memiliki titik lebur rendah yang tidak akan membuat jalan yang sudah mengeras menjadi meleleh kembali atau berubah bentuk di bawah suhu tinggi. Alasan ini yang membuat aspal untuk bahan perkerasan jalan sangat efektif digunakan.

Fungsi Aspal sebagai Pengikat

Aspal memiliki fungsi sebagai bahan pengikat dan pelapis permukaan tanah melalui pencampuran fraksi-fraksi agregat pada size tertentu. Pada prakteknya, aspal sebagai pengikat tiap fraksi agregat menjadi satu kesatuan yang tidak terlepas dari permukaan jalan.

Ketika aspal sebagai pengikat, maka akan mendominasi  pada perkerasan jalan, karena sifatnya yang dapat mencair pada suhu tertentu.

Baca juga: Kenali Berbagai Alat Navigasi Kapal Laut

Jenis-jenis Aspal yang Banyak Digunakan di Indonesia

Ada berbagai jenis aspal yang dipakai di Indonesia. Beberapa jenis ini merupakan bahan terbaik di kelasnya. Apa saja aspal yang banyak digunakan di sini?

Aspal Alam

Aspal alam adalah aspal asli dari sumber material langsung. Ada yang berasal dari gunung da nada juga dari danau. Pemakaian aspal alam sendiri, harus melalui proses ekstraksi terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan minyak pelunak.

Ada dua jenis aspal alam sebagai berikut :

Aspal Gunung

Aspal jenis ini terdapat diindonesia berupa bebatuann dengan kandungan kadar aspal 12% – 35% dari massa keseluruhan.  Lokasi material aspal ini terletak dipulau buton yang gunung aspalnya dikenal dengan nama asbuton.

Aspal Danau

Aspal yang berasal dari danau, banyak ditemukan dipulau Trinidad dan Venezuela. Aspal danau memiliki tingkat penetrasi rendah dan titik lembek yang cukup tinggi karena mengandung mineral dan zat kimia lainnya.

Oleh sebab itu, penggunaan aspal danau biasanya dicampur dengan aspal keras agar mendapatkan tingkat penetrasi yang sesuai.

Aspal Buatan

Aspal buatan adalah aspal yang berasal dari penyulingan minyak mentah menjadi bitumen. Bitumen adalah produk sampingan dari proses penyulingan minyak bumi mentah. Minyak mentah sendiri merupakan komposisi dari hidrokarbon. Produk utama yang dihasilkan dari minyak mentah adalah minyak tanah, solar, bahan bakar beroktan tinggi, dan bensin.

Ketika bahan-bahan  bakar ini disuling dari minyak mentah, menyisakan bitumen. Sedangkan proses penghilangan kotoran dari bitumen ini  menghasilkan  aspal murni. Ada tiga jenis aspal buatan sebagai berikut:

Aspal Cair

Jenis aspal cair diperoleh dari pelarutan aspal keras dengan minyak melalui proses destilasi. Aspal ini dapat dibuat dengan kadar-kadar tertentu sesuai keinginan.

Aspal cair dibedakan menjadi tiga jenis yaitu aspal cair cepat mantap (rpid curing) yang bahan pelarutnya cepat menguap, aspal cair mantap sedang (medium curing) yang pelarutnya tidak begitu cepat menguap, dan aspal cair lambat mantap (slow curing) yang bahan pelarutnya lambat menguap dengan bahan pelarut solar.

Aspal Keras

Aspal jenis ini merupakan hasil residu dari proses destilasi sederhana dari fraksi ringan, yang terkandung dalam minyak bumi. Residu ini dihasilkan dari destilasi hampa pada suhu 480o C atau bervariasi, tergantung dari sumber minyak mentah yang digunakan.

Aspal Emulsi

Aspal ini merupakan salah satu jenis aspal yang berasal dari proses emulsi aspal keras yang mana proses tersebut adalah proses pemisahan dan pendisperian partikel aspal keras didalam air yang sudah mengandung emulsifier.

Jenis emulsifier yang digunakan akan mempengaruhi jenis dan kecepatan pengikat aspal emulsi yang nantinya akan dihasilkan.

Hasilnya ada tiga jenis aspal emulsi yaitu, aspal emulsi non ionic (bersifat netral), aspal emulsi kationic (memiliki ion positif), dan aspal emulsi anionic (memiliki ion negative).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Alat Press Body Motor

Aspal Modifikasi

Aspal modifikasi adalah pencampuran aspal dengan bahan tambah. Bahan tambah yang sering digunakan adalah polymer. Penambahan bahan polymer pada aspal berfungsi untuk meningkatkan sifat fisik campuran aspal dan sifat rheologinya. Aspal jenis ini dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut :

  1. Aspal polymer plastomer

Jenis polymer plastomer yang banyak digunakan adalah EVA (Ethylene Vinyle Acecate), polyethylene dan polypropylene.

  1. Aspal polymer elastomer

Aspal ini sering digunakan pada aspal keras, karena dapat memperbaiki sifat rheology aspal yang meliputi penetrasi, kekentalan, titik lembek dan elastisitas aspal keras.

Jenis polymer yang umum digunakan pada aspal ini adalah SBS (Styrene Butadiene Sterene), SBR (Styrene Butadiene Rubber), SIS (Styrene Isoprene Styrene). Penambahan tersebut dilakukan melalui uji lab untuk mencegah efek negative pada kandungan aspal.

Demikian tadi beberapa penjelasan mengenai aspal yang banyak digunakan untuk perkerasan jalan, khususnya jalan raya. Semoga bermanfaat!